Template by:
Free Blog Templates

Sabtu, 01 Agustus 2009

MELAKUKAN INSTALASI OPERATING SYSTEM JARINGAN

MELAKUKAN INSTALASI OPERATING SYSTEM JARINGAN


A. SEKILAS TENTANG INSTALASI JARINGAN KOMPUTER

Sebelum membahas tentang bagaimana melakukan instalasi jaringan komputer, terlebih dahulu diketahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan jaringan komputer.

Secara sederhana jaringan komputer adalah 2 (dua) komputer atau lebih yang saling berhubungan satu sama lain, saling berkomunikasi secara elektronik, saling membagi sumber daya (misalnya cd-rom, printer, file sharing, pertukaran file, internet, dll) dan juga dapat saling mempergunakan sumber daya yang sama.

Komputer yang terhubung satu sama lain tersebut biasanya dapat dihubungkan melalui berbagai macam media seperti media kabel, gelombang radio, satelit, sinar infra merah.

Ada 3 macam jenis jaringan, yaitu :

1. Local Area Network (LAN)

2. Metropolitan Area Network (MAN)

3. Wide Area Network (WAN)

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa saat ini, jaringan komputer terus berkembang semakin pesat. Hampir setiap perusahaan di berbagai bidang sudah menggunakan jaringan dalam kegiatan usaha mereka. Termasuk pada area perumahan di seluruh dunia untuk saling berkomunikasi. Dalam unit ini peserta kompetensi akan mempelajari tentang Local Area Network (LAN) yang memiliki lingkup yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan MAN dan WAN.

B. Mempersiapkan Peralatan Instalasi Jaringan Komputer

Sebelum Anda mulai melakukan instalasi jaringan komputer, kita harus terlebih dahulu memikirkan kira-kira rancangan Topologi apa yang akan digunakan. Topologi adalah pola yang dianut dalam merangkai jaringan yang menunjukan bagaimana bentuk hubungan antara server dengan workstation lainnya.

Ada beberapa sistem topologi yang umum dipakai,yaitu

1. Topologi Star (Bintang)

Yaitu Topologi yang menjadikan komputer server menjadi titik pusat pelayanan bagi semua workstation.

2. Topologi Linier Bus

Yaitu workstation saling berhubungan dengan kabel berbaris yang salah satu ujungnya dihubungkan dengan server melalui suatu Hub.

3. Topologi Ring (Cincin)

Yaitu server dihubungkan ke beberapa workstation yang membentuk lingkaran (cincin).

4. Topologi Tree

Yaitu penggabungan beberapa jalur bus kecil ke dalam sebuah jalur bus besar. Merupakan perluasan dari topologi Bus Linear.

Setelah kita mengetahui sistem Topologi yang akan dipakai, kita dapat menyiapkan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk membangun jaringan komputer serta mengidentifikasi apakah operating system yang ada memungkinkan kita untuk membuat sistem Topologi yang sudah kita pilih.

Perangkat hardware jaringan adalah komputer itu sendiri, kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC), modem, kabel, konektor, konsentrator kabel, pelindung, Hub, Switch dan perlengkapan tambahan (tools).

Komputer yang dipakai dalam jaringan umumnya mempunyai spesifikasi kelas AT dengan prosesor 80386 ke atas, kelas prosesor ini mampu memproses data dengan sistem arsitektur 32 bit. Untuk stations atau dumb-terminal bisa lebih rendah spesifikasinya.

Figure 1 : NIC

Kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) seperti gambar di atas menjadi syarat utama komputer tergabung dalam sebuah jaringan, setiap komputer minimal mempunyai satu kartu. Kartu ini bisa didesain sebagai Ethernet Card, Token Ring Card atau Fiber Distributed Data Interface (FDDI). Ketika Anda memilih kartu jaringan perhatikan hal-hal berikut :

1. Tipe Network (Ethernet, Token Ring, FDDI)

2. Tipe Media (Twisted pair, coaxial, atau fiber-optic)

3. Tipe Sistem Bus (PCI/ISA)

Modem memungkinkan computer untuk mentransmisi data melalui kabel telepon. Sehingga kita bisa terhubung dengan jaringan computer yang lebih luas lagi lingkupnya sudah terpisahkan oleh batas greografis.

Kabel yang digunakan bervariasi sesuai dengan topologi jaringan. Kabel jaringan yang paling banyak dipakai sekarang adalah Unshielded Twisted Pair (UTP) atau pasangan kabel berpilin tanpa pelindung. Jenis kabel ini mudah dalam pemasangan, tidak mahal, dan memiliki kinerja yang baik. Untuk pemakaian luar gedung digunakan Shielded Twisted Pair (STP).

Konektor yang dipakai dalam jaringan harus sesuai dengan jenis kabel dan jenis NIC. Beberapa konektor tertentu harus disertakan dengan pemasangan grounding untuk menghindari imbas listrik atau petir.

Hub dan Switch tidak jauh berbeda Pada switch paket diteruskan berdasarkan MAC address yang disimpan dalam table MAC address yang dimiliki switch. Fungsi keduanya adalah menghubungkan beberapa komputer menjadi satu jaringan. Mendukung media transmisi UTP.

Selain peralatan fisik juga dibutuhkan peralatan bantuan untuk pengerjaan pemasangan kabel seperti crimper, cable tester, AVOmeter dan network tester. Network tester cukup mahal, bisa ribuan dollar, untuk jariungan kecil bisa cukup dengan AVOmeter saja untuk memastikan kondisi sambungan yang dilakukan crimper layak digunakan.

C. MENYIAPKAN OPERATING SYSTEM KOMPUTER

Sebelum Anda memilih Operating System apa yang akan Anda gunakan, salah satu keputusan pertama yang harus Anda buat ketika memutuskan bagaimana Anda ingin men-setup jaringan adalah apakah Anda ingin memberikan atau tidak memberikan seseorang control terhadap jaringan tersebut. Pada salah satu tipe jaringan yang disebut client/server, sebuah computer yang disebut server mengontrol akses ke jaringan dan bekerja sebagai tempat penyimpanan pusat untuk file dan informasi. Di bawah ini ditampilkan rangkuman kedua tipe jaringan.

Jaringan peer-to-peer

Jaringan Client-Server

· Bisa Berbagi File, printer, dan fax/modem

· Setiap orang bisa terhubung ke jaringan

· Tak ada pusat penyimpanan file

· Sekuriti diatur oleh masing-masing pengguna

· Mudah di-setup dan dikelola

· Biaya rendah

· Perluasan terbatas

· Bisa berbagi file, printer, dan fax/modem

· Hanya pengguna yang sah yang bisa akses ke jaringan

· Ada pusat penyimpanan file

· Sekuriti terpusat

· Setup dan pengelolaan lebih rumit

· Biaya sedang hingga mahal

· Perluasan tak terbatas

Biasanya banyak perusahaan kecil maupun besar yang menggunakan jaringan Clien/Server, karena memberikan keuntungan seperti di bawah ini:

· Server bisa berperan sebagai lokasi penyimpanan pusat yang bisa dijangkau setiap orang di jaringan. Karena Server selalu hidup, Anda bisa mngeggunakannya untuk menyimpan gambar, file yang di-download dari internet, dan dokumen lain yang Anda ingin gunakan bersama oleh setiap orang. File-file ini selalu tersedia bagi setiap orang yang diotentikasi oleh server.

· Anda juga bisa memproteksi file dengan password. Server akan mengotentikasi pengguna sebelum bisa mengakses server, mereka juga membutuhkan password untuk mengakses file atau folder yang diproteksi.

· Anda bisa memanggil dan menjalankan aplikasi dari server bukannya menginstal di setiap computer. Dengan cara ini, Anda bisa yakin bahwa setiap orang di jaringan menggunakan program yang sama dan bisa berbagi file dengan muda. Jika Anda ingin memperbarui sebuah program- dari versi 6 ke 7 misalnya- Anda hanya perlu menginstall update di server. Namun menjalankan Aplikasi di server bisa menurunkan kinerja jaringan secara keseluruhan, khusunya jika banyak pengguna mencoba mengakses aplikasi secara bersamaan.

· Server pada jaringan client/server bisa berperan sebagai pusat pesan untuk email dan diskusi. Seperti halnya pada newsgroup Internet atau buylletin board computer, Anda bisa meninggalkan pesan pada server yang bisa dibaca dan direspon setiap orang di jaringan.

Anda membutuhkan Microsoft Windows NT Server atau Microsoft Windows 2000 Server untuk membuat jaringan Client/Server. Server tidak bisa menggunakan Microsoft Windows 95 atau Microsoft Windows 98, walaupun kliennya bisa. Windows NT dan Windows 2000 memiliki versi server dan klien; Untuk men-setup dan mengelola sendiri sebuah jaringan berbasis Windows NT atau Windows 2000. Namun dengan berkembangnya jaringan Anda dan akan mulai mengunakan lebih banyak sumber daya, Anda harus meluangkan lebih banyak waktu untuk mengelola jaringan. Jika perusahaan dan jaringhan Anda tumbuh lebih besar lagi, Anda mungkin harus mempekerjakan seorang Administrator jaringan part-time atau full-time.

.

D. MELAKSANAKAN INSTALASI OPERATING SYSTEM JARINGAN

Selanjutnya tahap yang harus Anda lakukan adalah melakukan instalasi Operating system jaringan, untuk computer client biasanya sudah terinstal Windows 9X atau Windows XP. Jadi kita hanya perlu melakukan instalasi Operating System untuk Server.

Sebelum melakukan Instalasi Anda perlu memilih computer dengan spesifikasi hardware yang paling baik dibanding dengan Komputer-komputer yang berada di tempat Anda.

Agar sistem Windows 2000 Server dapat berjalan maksimal maka dibutuhkan hardware dan software yang sesuai dengan persyaratan minimal. Berdasarkan informasi resmi dari website Microsoft, persyaratan hardware yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi Windows 2000 Server adalah sebagai berikut:

Komponen

Spesfikasi Minimum

Spesifikasi Yang Disarankan

Processor

Pentium 133

Pentium 166

RAM

128 MB

256 MB

Harddisk

2 GB dengan space bebas minimal 1 GB

Sesuai dengan data yang akan disimpan di server

Display

VGA Card dan monitor yang mendukung resolusi 640 x 480

Mendukung resolusi 1024 x 768

CDROM Drive

12X Speed, tidak dibutuhkan untuk instalasi lewat jaringan

Lebih tinggi dari 12X

Network Card

Sesuai topologi dan kebutuhan jaringan

Sesuai topologi dan kebutuhan jaringan

Disk Drive

Disk drive 3.5”, untuk instalasi dengan disket.

Disk drive 3.5”, untuk instalasi dengan disket.

Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, spesifikasi yang disebutkan di atas adalah kebutuhan minimum agar Windows 2000 Server dapat terinstal dalam komputer. Apabila Anda serius menjadikan sebuah komputer sebagai server jaringan, maka sangat disarankan menggunakan mesin kelas Pentium III dengan RAM 256 MB untuk memperoleh kinerja maksimal.

Partisi Hardisk Diidentifikasi Sesuai dengan Kebutuhan Jaringan Komputer

Pilihan file system akan sangat berpengaruh terhadap jenis sistem operasi yang dapat disimpan dalam harddisk. Setiap file system memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga Anda harus menentukan file system yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan anda.

Sistem operasi Windows NT baik versi Server maupun Workstation hanya mendukung sistem file FAT16 dan NTFS. Sedangkan keluarga Windows 2000 mendukung sistem file FAT16, FAT32, maupun NTFS. Anda harus memperhatikan dukungan sistem file terhadap setiap jenis sistem operasi terutama jika Anda ingin mengkonfigurasi instalasi dual boot. Karakteristik setiap jenis file system dalam sistem operasi Windows dapat dilihat pada tabel berikut :

Karakteristik

FAT16

FAT32

NTFS

Sistem operasi yang didukung

DOS

Windows 3.11

Windows 9X

Windows NT

Windows 2000

Windows 95 OSR2

Windows 98

Windows 2000

Windows NT

Windows 2000

Efisiensi penggunaan space harddisk

Tidak

Ya

Ya

Kemampuan kompresi dan quota

Tidak

Tidak

Ya

Enkripsi dan local security

Tidak

Tidak

Ya

Dukungan network security

Ya

Ya

Ya

Ukuran partisi maksimum

2GB

32GB

2TB

Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa kemampuan maksimum keluarga Windows NT dan Windows 2000 hanya dapat digunakan bila diinstal pada partisi NTFS. Dengan menggunakan sistem file NTFS anda dapat melakukan proteksi security hingga ke tingkat file, dibandingkan dengan partisi jenis FAT yang hanya dapat memberikan security hingga tingkat folder.

Keuntungan menggunakan sistem file FAT16 adalah dukungan yang luas terhadap berbagai sistem operasi. Partisi jenis ini merupakan pilihan tepat bila anda akan ingin mengkonfigurasi instalasi dual boot antara Windows NT dengan Windows 2000 atau Windows 95. Kekurangan utama FAT16 adalah metode penyimpanan yang kurang efisien, sehinnga ruang harddisk anda akan lebih cepat penuh dibandingkan bila Anda menggunakan Fat32 atau NTFS.

Harddisk yang akan Anda gunakan dapat dipartisi dalam beberapa logical partition. Partisi adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut pembagian logical dari sebuah harddisk.

Misalkan anda memiliki sebuah harddisk berkapasitas 10 GB, maka anda dapat membaginya menjadi dua logical partition yaitu drive C sebagai primary partition sebesar 4 GB dan sisanya drive D sebesar 6 GB sebagai secondary partition. Anda dapat membagi lagi secondary partition tersebut menjadi beberapa logical drive sesuai dengan kepentingan Anda. Dalam menentukan ukuran partisi Anda perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

· Berapa jenis dan berapa banyak sistem operasi yang akan anda instal dalam harddisk.

· Kebutuhan ruang harddisk, misalkan anda akan menginstal Windows 2000 Server di drive C maka disarankan ruang kosong sebesar 1GB ditambah space untuk menginstal berbagai macam software aplikasi.

· Lokasi system partition dan boot partition Windows 2000 Server. System partition berisi berbagai file yang dibutuhkan Windows 2000 Server untuk melakukan booting, yang secara default terinstal pada active partition, umumnya drive C. Boot partition adalah partisi yang berisi folder WINNT dimana file-file Windows 2000 Server tersimpan. Ukuran boot partition disarankan minimal 1GB, yang lokasinya secara default ada di drive C tetapi Anda dapat menentukan lokasi lain sesuai dengan ukuran partisi harddisk Anda.

Anda dapat melakukan partisi harddisk dengan menggunakan utility FDISK yang terdapat dalam MS DOS atau dengan aplikasi pihak ketiga seperti Partition Magic. Penulis mengasumsikan Anda sudah cukup memahami penggunaan utility FDISK sehingga tidak akan dibahas secara detil dalam buku ini. Apabila Anda belum memahami penggunaan utility untuk partisi ini, silahkan membaca dokumentasi ataupun help file dalam MS DOS.

Instalasi Operating System Jaringan

Untuk melakukan instalasi Windows 2000 Server dapat digunakan beberapa metode sebagai berikut :

1) CDROM Bootable

Cara ini paling mudah dan cepat untuk dilakukan. Anda harus mengkonfigurasi BISO komputer untuk booting dari CDROM. Sebuah tampilan text based akan memberikan beberapa pertanyaan mengenai lokasi penempatan Windows 2000 dan sistem partisi yang digunakan.

2) Setup Disk

Metode ini memerlukan waktu paling lama, penulis tidak merekomendasikan cara ini kecuali anda tidak memiliki CDROM drive yang dapat digunakan secara bootable. Sebelum melakukan instalasi anda perlu membuat setup disk dari komputer lain yang sudah terinstal Windows 2000 Server.

3) Instalasi dari OS lain

Apabila anda telah memiliki sistem operasi lain di komputer, maka dapat langsung menjalankan proses instalasi dengan memasukkan CDROM Windows 2000 Server dan memanfaatkan proses autorun.

Untuk konfigurasi dual boot, pilihlah option kedua. Sedangkan untuk mengupgrade Windows NT Server ke Windows 2000 Server pilihlah option ke-1. Proses instalasi dilanjutkan dengan mencopy temporary file ke harddisk, booting ulang, dan selanjutnya tampil dialog text based sebagaimana instalsi dengan CDROM bootable.

Berikutnya tiba saatnya bagi anda untuk melakukan instalasi Windows 2000 Server. Dalam praktek ini penulis menggunakan skenario instalasi dengan bootable CDROM pada harddisk kosong yang belum terisi sistem operasi lain. Setelah Windows 2000 Server terpasang sebagai Member Server, dilakukan instalasi Active Directory untuk mengupgrade server tersebut sebagai DC dengan perintah DCPROMO.

Instalasi Member Server

1) Lakukan setting pada BIOS komputer anda untuk booting dari CDROM

2) Masukkan bootable CDROM Windows 2000 Server, dan restart komputer anda.

3) Tampil dialog text based, lanjutkan instalasi dengan menekan Enter.

4) Setelah tampil dialog License Agreement, tekan F8 untuk menerima agreement.

5) Selanjutnya anda diminta menentukan lokasi instalasi. Pada bagian ini anda juga dapat menghapus dan membuat partisi baru di harddisk.

6) Tentukan jenis file sistem yang akan digunakan.

Note : Apabila anda ingin membuat uial boot, jangan menghapus partisi yang telah terisi OS lain. Pada bagian penentuan jenis partisi, jangan merubah jenis partisi di drive yang telah terisi OS. Menghapus maupun merubah jenis partisi akan menghilangkan OS yang telah anda install di partisi tersebut.

7) Setelah selesai, proses intalasi dilanjutkan dengan mengecek dan mencopy temporary file ke harddisk.

8) Keluarkan CDROM dan restart komputer.

9) Proses intalasi dilanjutkan dengan mendeteksi hardware di komputer.

10) Selanjutnya tentukan regional setting (keyboard layput, sistem tanggal, jam, dll) sesuai dengan kondisi lokasi anda.

11) Isikan nama pemilik komputer dan organisasinya.

12) Pilih jenis dan banyaknya lisensi yang akan digunakan. Lisensi per server berarti dihitung berdasarkan jumlah klien yang melakukan koneksi ke server. Sedangkan lisensi per seat mengharuskan tiap klien untuk memiliki license, yang dapat digunakan untuk mengakses server manapun. Untuk latihan, pilihlah per Server dan isikan jumlah koneksi = 5 klien.

13) Langkah berikutnya adalah mengisikan nama komputer. Nama tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi komputer di dalam jaringan. Misalkan anda menginstal server pertama dalam jaringan, isikan SERVERPUSAT sebagai nama server.

14) Isikan password untuk account Administrator. Pastikan anda mengisikan password yang cukup baik, karena account tersebut merupakan administrator dengan hak tertinggi dalam jaringan.

15) Tampil dialog pilihan service yang akan diinstall. Anda dapat memilih jenis service yang akan disediakan server tersebut, misalnya IIS (web server), DNS Server, maupun DHCP server. Dalam latihan ini, biarkan pilihan tersebut dalam kondisi default dan lanjutnkan instalasi. Anda akan melakukan instalasi setiap service pada bab-bab selanjutnya sesuai dengan kebutuhan

16) Selanjutnya tampil pilihan dialog untuk Network Setting. Pilih Custom untuk menampilkan dialog konfigurasi jaringan.

17) Sorot Internet Protocol, dan klik Properties untuk mengisikan konfigurasi IP Address sebagai berikut :

IP Address : 192.168.0.1

Subnet Mask : 255.255.255.0

Kosongkan kotak lain, dan tutup dialog. Pengisian IP address tersebut menggunakan klas C yang biasa dipakai di lingkungan LAN. Anda dapat menyesuaikannya dengan kondisi jaringan bila diperlukan.

18) Tampil dialog Workgroup dan Domain, yang menanyakan kedudukan server tersebut di dalam jaringan. Karena dalam praktek ini anda menginstal server pertama dalam jaringan dan domain baru, maka pilihlah option pertama dan kosongkan kotak Workgroup or computer domain.

19) Klik Next untuk melanjutkan instalasi. Proses instalasi akan dilanjutkan dengan melakukan setting jaringan dan hardware. Proses tersebut bervariasi kecepatannya, tergantung spesifikasi komputer anda. Anda mungkin diminta memasukkan CDROM Windows 2000 atau disket driver sesuai keperluan. 20) Setelah konfigurasi selesai, booting ulang komputer anda dan selanjutnya tampil dialog login ke Windows 2000 Server. Tekan Ctrl+Alt+Del dan masukkan password untuk user Administrator.

21) Tampil desktop Windows 2000 Server, dan anda siap melakukan berbagai konfigurasi server.

Pada tahap ini Windows 2000 Server telah terinstal sebagai member server. Untuk membuatnya sebagai Domain Controller perlu dieksekusi perintah DCPROMO.

Instalasi Service Aplikasi yang Dibutuhkan

Member Server bersifat stand alone sehingga tidak dapat digunakan untuk mengatur konfigurasi jaringan. Biasanya Member Server menginduk ke DC untuk memberikan service jaringan tertentu. Pada praktek berikutnya anda akan mengupgrade Member Server menjadi DC, yang merupakan DC pertama di jaringan anda.

1) Klik Start > Run dan ketikkan DCPROMO Perintah tersebut akan menginstal Active Directory sehingga server dinaikkan statusnya dari Member Server ke Domain Controller. Anda akan menginstal DC pertama dalam Domain.

2) Tampil Dialog type Domain Controller, pilih Domain Controller For A New Domain. Apabila anda menginstal DC tambahan dalam sebuah Domain, aktifkan option ke-2

3) Berikutnya tampil pilihan untuk menentukan jenis domain yang dibuat. Aktifkan Create A New Domain Tree untuk membuat Domain pertama dalam jaringan.

4) Pilih Create A New Forest Of Domain Trees pada dialog Join Forest. Domain yang dibuat adalah level tertinggi dalam Forest baru.

Note : Forest, Tree, dan Domain adalah terminologi yang digunakan dalam konsep jaringan Windows 2000 untuk mengidentifikasi kesatuan organisasi jaringan. Domain merupakan kesatuan terkecil dari sebuah jaringan. Beberapa Domain dapat bergabung membentuk Tree dan gabungan dari beberapa Tree disebut Forest.

5) Isikan nama Domain untuk organisasi anda, Gunakan Full Qualified Domain Name sesuai peraturan Internic. Anda dapat menggunakan Domain yang sudah terdaftar resmi, atau domain fiktif dengan nama tertentu yang dikehendaki. Apabila anda akan mempublish jaringan ke internet, sebaiknya digunakan nama Domain yang telah terdaftar

6) Langkah selanjutnya adalah menentukan NETBIOS Name untuk Domain tersebut. Hal ini digunakan untuk mendukung OS sebelum Windows 2000 seperti Win98 dan Win NT yang menggunakan NETBIOS untuk meresolve nama host di jaringan.

7) Tentukan lokasi penyimpanan data Active Directory, yaitu data log, system volume, dan Active Directory Database.

Note : Lokasi penyimpanan data Active Directory harus menggunakan partisi NTFS. Apabila system partition anda menggunakan FAT32, anda harus menyediakan sebuah volume dengan partisi NTFS untuk menyimpan data tersebut. Dalam sebuah jaringan besar dimana sering terjadi update dan replikasi data Active Directory sebaiknya data tersebut disimpan di harddisk terpisah dari sistem operasi, sehingga meningkatkan kinerja sistem.

8) Proses instalasi dilanjutkan dengan mengecek keberadaan DNS Server di dalam jaringan. Apabila tidak terdapat DNS Server maka Windows 2000 akan meminta konfirmasi untuk menginstal DNS Server di DC tersebut.

9) Tunggu sampai proses instalasi selesai, instalasi dilanjutkan dengan booting ulang.

10) Lakukan login ke DC sebagai Administrator, setelah Active Directory terpasang akan terlihat beberapa menu tambahan di bagian Administrative Tools, antara lain Active Directory Users and Computers yang merupakan menu utama untuk konfigurasi user, group dan security jaringan.

Selamat, anda telah menginstal DC pertama di jaringan…..

Hak dan Aturan User Diidentifikasi Sesuai dengan Kebutuhan

Untuk memberikan hak akses berbagai sumberdaya jaringan kepada para pengguna maka harus dibuat terlebih dahulu user dan group untuk tiap-tiap pengguna. Windows 2000 mengenali seorang pengguna serta hak-hak yang dimilikinya berdasarkan user dan group yang terdapat di DC.

Representasi seorang pengguna dalam sebuah jaringan adalah user account (untuk selanjutnya disebut account). Sebuah account biasanya diberi nama sesuai dengan nama pengguna yang bersangkutan, atau dengan nama khusus sesuai dengan tujuan dibuatnya account tersebut.

Beberapa account dapat digabungkan dalam satu atau lebih group. Fungsi group adalah menggolongkan account ke dalam kelompok-kelompok tertentu sesuai dengan hak yang akan diberikan. Biasanya account yang berada dalam satu group memiliki hak akses yang sama terhadap sumber daya jaringan tertentu. Dengan menggunakan group tersebut maka pekerjaan administrator akan menjadi lebih mudah, karena hak akses cukup diterapkan terhadap suatu group daripada harus menetapkan policy satu per satu untuk tiap account.

Membuat dan Mengatur User Account

User account digunakan oleh pengguna untuk login ke domain Windows 2000 dalam jaringan. Berdasarkan scope nya user account dapat dibedakan menjadi 2 jenis :

Local user account

Adalah account yang terdapat di suatu komputer baik DC maupun klien dan hanya dapat digunakan untuk login ke komputer dimana account tersebut dibuat. Konsep local user account dan domain user account ini sangat penting dipahami, terutama bila komputer klien menggunakan Windows 2000 Professional / Server maupun Windows XP. Demikian juga jika klien menggunakan Windows NT baik Workstation maupun Server.

Dalam arsitektur Windows NT dan Windows 2000/Xp, setiap komputer memiliki user dan group sendiri yang hanya berlaku untuk komputer tersebut saja. Selain itu terdapat account di level domain yang dibuat di DC dan memiliki scope untuk semua komputer di dalam domain.

Domain user account

Domain user account adalah account yang memiliki cakupan di seluruh domain, dan dibuat dengan menggunakan faslitas AD yang terdapat di DC. Domain account dibuat di DC dan dapat digunakan oleh pengguna untuk login ke dalam jaringan dari komputer manapun selama hak login tersebut diberikan.

Berbeda dengan local account, domain account memiliki scope untuk seluruh domain sehingga policy yang ditetapkan untuk suatu account akan berlaku pula di seluruh domain. Misalnya suatu account diberikan hak untuk menggunakan printer A yang terdapat di komputer B. Maka pengguna yang menggunakan account tersebut dapat menggunakan printer A tanpa dipengaruhi di computer mana pengguna tersebut sedang bekerja.

Bagan berikut menggambarkan kedudukan domain account dan local account dalam sebuah domain :

Apabila seorang pengguna login ke domain menggunakan domain account maka policy yang ditetapkan adalah di level domain, yang dibuat oleh administrator melalui fasilitas AD. Data domain account tersebut tersimpan di DC. Apabila dalam jaringan terdapat lebih dari satu DC maka data domain account tersebut direplikasikan di semua DC. Dengan demikian konfigurasi policy untuk suatu account yang terdapat di AD akan tetap diterapkan terlepas dari komputer mana seorang pengguna melakukan login. Selama komputer tersebut masih berada dalam satu domain maka policy tersebut akan tetap diterapkan.

Sedangkan local account berlaku sebaliknya, yaitu hanya memiliki lingkup di suatu computer tertentu. Misalkan dalam gambar diatas menggunakan local account yang terdapat di Klient1 untuk login ke komputer tersebut, maka akan diterapkan policy yang hanya berlaku di Klien1. Account yang dibuat di Klien1 tidak dapat digunkan untuk login ke Klien2, begitu juga sebaliknya. Tetapi account yang terdapat di DC dapat digunakan untuk login ke Klien1 dan Klien2, karena informasi account tersebut tersimpab di AD.

Membuat User Account

Dalam latihan ini anda akan membuat account di DC sehingga account tersebut merupakan domain account. Penulis mengasumsikan anda sudah menginstal Windows 2000 dan mengkonfigurasikannya sebagai DC sebagaimana dijelaskan di bahasan sebelumnya.

Lakukan login ke DC anda sebagai Administrator dengan menggunakan user name dan password yang telah anda buat di Bahasan sebelumnya. Anda tidak akan dapat membuat user dan group apabila tidak login sebagai administrator.

Buka Menu Start > Program > Administrative Tools > Active Directory User and Computer untuk menampilkan menu konfigurasi user, group dan berbagai obyek AD.Pada gambar berikut terlihat AD dengan domain bernama Matrik.com. Di folder user terlihat beberapa user baik yang dibuat sendiri maupun built in user.

Untuk membuat user baru, klik kanan di area kosong yang terdapat di jendela sebelah kanan. Pilih New > User. Alternatif lain adalah dengan mengklik kanan folder atau OU tertentu yang terdapat di bawah domain. Misalnya anda mengklik kanan OU Sales maka user account yang dibuat akan langsung ditempatkan di bagian Sales.

Setelah tampil dialog New Object-User, isikan data untuk user yang akan dibuat. Data First name, Last name, dan Intials merupakan data yang akan ditampilkan dijendela AD Users and Computers. Sedangkan data yang digunakan untuk login ke jaringan adalah User logon name. Dengan demikian anda dapat saja memberikan nama yang berbeda antara nama seorang pengguna dangan logon name yang digunakan sebagai account login. Penulis menyarankan untuk tetap menggunakan nama yang berkaitan dengan nama user yang sebenarnya untuk menghindari kesulitan administrasi di kemudian hari. Selain itu terdapat logon name untuk pre-windows 2000 yang digunakan untuk login dari Klien yang tidak memakai Windows 2000 seperti Windows 98 atau NT. Secara default bagian ini langsung terisi sama dengan logon name untuk Windows 2000.

Isikan password untuk user tersebut, dan ulangi pengisian di bagian Confirm password. Apabila anda menghendaki pengguna menetapkan passwordnya sendiri, aktifkan User must change password at next logon. Dengan demikian seorang pengguna dapat mengganti password yang anda berikan, sehingga lebih menjamin privacy pengguna tersebut.

Note : penetapan penggantian password oleh pengguna saat pertama kali login dapat membawa masalah tersendiri apabila anda tidak memberikan keterangan yang cukup kepada para pengguna.

Penulis sering menjumpai pengguna pemula, apalagi yang kurang memahami bahasa Inggeris menganggap permintaan penggantian password oleh komputer saat login pertama sebagai error yang harus ditangani. Apabila terdapat 50 pengguna semacam ini dalam jaringan anda, maka bersiaplah untuk menerima telepon komplain yang sebenarnya tidak diperlukan

Setelah pengisian selesai, klik Next dan akan tampil kotak konfirmasi berisi data user yang telah dibuat.

Setelah proses pembuatan user selesai, tampak user bernama Alisha Fatah terdapat di jendela kanan MMC anda.

Note : Anda harus selalu ingat bahwa Alisha Fatah adalah nama untuk user tersebut, sedangkan untuk login ke jaringan harus menggunakan account : Lisha. Penulis sering menjumpai administrator pemula salah menafsirkan dan tidak dapat membedakan antara User name dan Logon name.

Mengatur Property User

Setelah account untuk user dibuat maka perlu dikonfigurasi property untuk account tersebut sesuai hak dan policy yang akan diterapkan. Berikut dijelaskan beberapa jenis property yang sering digunakan dalam administrasi jaringan, dan untuk lebih lengkapnya mengenai properti account tersebut anda dapat merujuk pada help file Windows 2000 Server yang cukup lengkap pembahasannya. Property account diakses dengan mengklik ganda suatu account atau dengan mengklik kanan dan memilih Properties.

Selanjutnya akan tampil jendela pengaturan property user sebagai berikut:

Pada bab ini hanya akan dibahas tab Account dan Member Of dari 12 tab yang terdapat di jendela tersebut.

Membatasi Waktu Login

Anda dapat membatasi waktu login user di jaringan dengan menekan tombol Logon Hours yang terdapat di tab Account. Misalnya ada user yang hanya boleh mengakses jaringan dari jam 08.00 s/d 17.00, maka anda dapat menerapkan pembatasan waktu terhadap user tersebut.

Pembatasan ini sering digunakan untuk menghindari adanya pengguna yang mengakses sumber daya jaringan di luar jam kerja, atau menghindari penyalahgunaan account oleh pihak yang tidak berkepentingan. Gambar berikut menunjukkan setting untuk user Lisha yang hanya diperbolehkan login dari hari Senin s/d Jumat jam 08:00 s/d 18:00.

Blok warna menunjukkan user tersebut diijinkan login, sedangkan blok putih menunjukkan waktu dimana user tersebut tidak diijinkan login.

Perlu diketahui bahwa pembatasan tersebut adalah untuk login ke domain atau ke jaringan. Sedangkan bila pengguna tersebut login ke komputer lokal (bila memakai Win NT/2000) maka tetap bisa dilakukan.

Dari Komputer Mana Boleh Login ?

Pembatasan lain yang dapat dilakukan adalah dari komputer mana seorang pengguna dapat login ke jaringan. Secara default account yang dibuat dapat digunakan di semua workstation dalam jaringan. Anda dapat membatasi komputer yang dapat digunakan untuk login oleh suatu account, dengan mengklik tombol Log On To yang terdapat di tab Account. Pembatasan tersebut biasanya bertujuan agar pengguna yang berbeda bagian / departemen tidak dapat memakai komputer milik departemen lain.

Pada gambar di atas terlihat dimasukkan nama komputer Purchasing dan Akunting, sehingga account tersebut hanya dapat digunakan untuk login dari 2 komputer tersebut. Pada bagian Computer name dimasukkan nama komputer, yang dapat anda lihat di property Network Neighbourhood (Win98/ NT) atau My Network Places (Win 2000).

Note : Fasilitas ini menggunakan protocol NetBIOS, sehingga anda harus mengaktifkan protocol tersebut di Windows 2000 Server. Sistem Operasi Windows non Windows 2000 menggunakan NetBIOS untuk me-resolve nama komputer, sedangkan Windows 2000 mengunakan sistem DNS. Penggunaan NetBIOS dalam fasilitas ini adalah pengecualian, karena kemungkinan terdapat klien yang belum menggunakan Windows 2000. Untuk mengaktifkan NetBIOS di Windows 2000 anda dapat melihat petunjuknya di help Windows 2000 dengan keyword NetBT.

Group User Diidentifikasi Sesuai dengan Kelompok Aktifitasnya

Beberapa account dapat dikelompokkan menjadi group sesuai dengan kepentingan administrasinya. Dengan mengelompokkan beberapa account menjadi group maka policy dan hak untuk suatu account cukup diterapkan di level group saja, tanpa perlu menerapkan satu per satu ke tiap account. Pengaturan group untuk user terdapat di tab Member Of, apabila anda klik tombol Add akan tampil dialog Select Groups yang menampilkan nama-nama group yang tersedia. Group tersebut dapat merupakan built in group maupun yang anda buat sendiri selaku administrator.

Sebuah account dapat menjadi anggota satu atau lebih group, tergantung kepentingan administrativenya. Dalam gambar di atas terlihat user Lisha dimasukkan sebagai anggota group Administrator.

Mereset Password

Sering ditemui seorang user lupa passwordnya, sehingga anda perlu mereset password tersebut dan memberikan password baru. Menu yang digunakan sama dengan menonaktifkan account dengan memilih Reset Password dari context menu.

Selanjutnya anda dapat mengisikan password baru untuk account tersbut dan menentukan pilihan apakah user perlu mengganti passwordnya pada saat login atau tidak.

Mengedit Nama dan Logon

Tab General dan Account account menyediakan fasilitas untuk mengganti Nama dan Logon Name seorang pengguna. Sebagaimana telah diterangkan sebelumnya, Name adalah nama yang didisplay untuk suatu account. Sedangkan nama yang digunakan untuk login adalah logon Name. Anda dapat langsung menghapus dan mengganti data Name dan deskripsi lainnya di tab General tersebut. Sedangkan penggantian Logon Name tersedia di tab Account.

Menghapus Account

Apabila suatu account sudah tidak diperlukan lagi, anda dapat menghapusnya dengan sanga mudah. Sorot account yang akan dihapus dan tekan tombol Delete pada keyboard anda. Alternatif lain adalah dengan memilih Delete pada context menu sebagaimana cara mereset password diatas. Windows 2000 akan menampilkan dialog konfirmasi untuk menegaskan kebenaran perintah penghapusan tersebut.

Mengedit dan Mengatur Account

Dalam latihan ini anda akan merubah beberapa property user Lisha yang telah dibuat di Latihan 4.1.

1. Buka menu Administrative Tools > Active Directory Users & Computers, lalu tampilkan property untuk account Lisha.

2. Tambahkan keterangan alamat E-Mail di tab General denga alamat lisha@hotmail.com

3. Klik tab Account dan tentukan pembatasan jam login dengan menekan tombol Logon hours. Tetapkan hak login sepanjang hari kecuali hari minggu.

4. Selanjutnya klik tab Member Of dan klik tombol Add untuk memunculkan daftar nama group yang tersedia di domain. Pilih group Administrators lalu klik Add untuk menambahkan group tersebut ke daftar Member of. Dengan demikian account lisha tersebut menjadi anggota group Administrator dan memiliki hak penuh untuk melakukan berbagai konfigurasi server.

5. Klik OK untuk mengakhiri Konfigurasi.

Membuat dan Mengatur Group Account

Setelah anda membuat user account, maka langkah selanjutnya adalah membuat group account yang digunakan untuk memudahkan administasi jaringan. Group account merupakan sekumpulan user account, di dalamnya dapat terdiri dari user account atau group account lainnya. Jadi tidak ada halangan suatu group beranggotakan group lain. Sebagaimana telah diterangkan sebelumnya, group account sangat memudahkan pengaturan jaringan karena policy yang diterapkan di suatu group akan diterapkan pula terhadap anggota group tersebut.

Ketika anda membuat group maka tersedia beberapa jenis pilihan untuk menentukan tipe group yangdibuat. Penting bagi anda selaku administrator memahami dengan baik type dan ruang lingkup dari tiap jenis group.

Type Group Account

Berdasarkan fungsinya, terdapat dua jenis group yaitu Security Group dan Distribution Group.

Security Group

Digunakan untuk memberikan hak akses terhadap sumber daya jaringan tertentu. Windows 2000 menggunakan security group dalam penentuan hak suatu account, termasuk juga untuk melakukan suatu job tertentu untuk sekumpulan user. Penggunaan praktisnya antara lain pemberian hak akses terhadap suatu file, atau mendistribusikan e-mail ke sekelompok user. Security group memiliki semua kemampuan dan fungsi distribution group, tetapi tidak sebaliknya.

Distribution Group

Group jenis ini digunakan untuk berbagai fungsi yang tidak terkait dengan masalah security atau pemberian hak akses. Misalnya untuk mendistribusikan pesan kepada sekelompok user. Integrasi dengan active directory memungkinkan administrator menyampaikan pesan atau distribusi file ke sekelompok user yang dimasukkan dalam distribution group.

Group Scope

Berdasarkan scope atau ruang lingkup suatu group, terdapat 3 jenis group yang masing-masing memiliki scope tersendiri.

Gambar di atas menunjukkan pilihan scope dan type group yang tersedia ketika anda membuat sebuah group.

Untuk memahami scope dan type tersebut, sebaiknya anda memikirkan sebuah jaringan Windows 2000 dalam skala besar, yang terdiri dari beberapa domain dan bergabung menjadi tree atau forest

Domain Local Group

Domain local group biasanya digunakan untuk memberikan hak akses terhadap sumber daya jaringan tertentu dalam suatu domain, misalnya printer, folder, file maupun hardware lainnya.

Karakteristik domain local group adalah :

· Dapat beranggotakan user atau group dari domain manapun

· Hanya dapat digunakan untuk memberikan hak akses yang terdapat di domain dimana group tersebut dibuat.

· Group ini hanya dapat dilihat di domain dimana group tersebut dibuat

Global Group

Penggunaan group jenis ini biasanya adalah untuk memberikan hak akses kepada user atau group yang memiliki kesamaan hak akses terhadap sumber daya jaringan tertentu.

· Hanya dapat beranggotakan user atau group yang terdapat di domain dimana group trsebut dibuat

· Dapat digunakan untuk memberikan hak akses yang terdapat di domain manapun, meskipun bukan di domain asal group tersebut

· Group ini dapat dilihat dari domain manapun dalam jaringan

Universal Group

Universal group memiliki karakteristik yang merupakan gabungan dari domain local dan global group. Group jenis ini biasa digunakan apabila terdapat user atau group yang memerlukan hak akses sumber daya jaringan lintas domain. Misalnya untuk mobile user yang sering berpindah kota, dan harus mengakses file di tiap-tiap kota tersebut.

· Dapat beranggotakan user atau group dari domain manapun

· Dapat digunakan untuk memberikan hak akses yang terdapat di domain manapun

· Group ini dapat dilihat dari domain manapun dalam jaringan

· Tersedia apabila semua DC menggunakan Windos 2000 Server (Native Mode)

Karena karakteristik universal group yang sangat flexible tersebut, disarankan kepada administrator untuk tidak menggunakan universal group kecuali benar-benar dibutuhkan. Penggunaan universal group tanpa kontrol yang baik akan memperbesar kemungkinan lubang keamanan dalam jaringan anda.

Note : Pemula Windows 2000, apalagi yang belum pernah mengenal dunia jaringan computer sering sulit untuk memahami tujuan dibuatnya scope dan type masing-masing group tersebut. Apabila anda mengelola jaringan 1 domain dengan hanya 30 PC, pemahaman type dan scope tersebut mungkin tidaklah terlalu penting. Ketika anda mengelola 100 PC dengan 2 atau 3 domain, maka anda akan menemukan bahwa konsep active directory, termasuk di dalamnya type dan scope group tersebut menjadi sangat berguna untuk menentukan policy dan pembuatan group dalam jaringan.

Untuk membuat sebuah group anda menggunakan menu yang sama dengan membuat user account yaitu dari console Active Directory Users and Computers. Klik Menu Action > New > Group atau dengan mengklik kanan pada ruang kosong di console tersebut.

Selanjutnya anda dapat mengisikan nama group, type dan scopenya sesuai dengan deskripsi yang telah dijelaskan di atas. Apabila dalam jaringan anda terdapat komputer yang menggunakan system operasi non windows 2000 maka perlu diisikan group name untuk pre Windows 2000. Secara default bagian ini terisi sama dengan group name nya.

Dalam gambar di atas terlihat dibuat group bernama Sales dengan type Security dan scope nya adalah global. Dengan demikian Sales merupakan global group yang dapat dilihat dari domain manapun di dalam jaringan, tetapi hanya dapat beranggotakan user/group yang berada di domain yang sama dengan domain asal group Sales tersebut. Untuk mengedit property group tersebut, anda tinggal mengklik kanan nama group tersebut untuk menampilkan jendela property nya.

Tab Members berisi daftar user account yang menjadi anggota group Sales tersebut. Anda dapat menambahkan user untuk menjadi anggota group tersebut dengan menekan tombol Add untuk menampilkan daftar user sebagai berikut:

Pada bagian dialog Select users terdapat drop down combo Look in dimana anda dapat memilih dari domain mana user account yang akan dimasukkan. Tampak domain Matrik.com yang telah dibuat penulis untuk latihan ini. Apabila anda memiliki lebih dari satu domain di jaringan, maka akan terlihat beberapa domain yang masing-masing memiliki user dan group.

Pada bagian ini juga terlihat komputer lain yang menggunakan Windows 2000, dimana di dalam komputer tersebut terdapat user dan group dengan scope lokal untuk komputer tersebut saja. Anda dapat memasukkan local user di suatu komputer menjadi anggota domain group yang terdapat di domain server. Inilah yang disebut kemudahan administrasi terpusat yang memanfaatkan AD, karena anda dapat menambil dan mengatur user dan group yang terdapat di jaringan dari satu tempat saja. Pada tab Member of terdapat daftar nama group yang menjadi induk group sales tersebut. Artinya sebuah group dapat menjadi anggota dari group lain di atasnya, begitu seterusnya.

E. MELAKUKAN DOKUMENTASI INSTALASI JARINGAN COMPUTER.

Hal terakhir yang harus Anda lakukan adalah melakukan dokumentasi keseluruhan kegiatan yang telah anda lakukan dalam proses Instalasi jaringan computer. Ini akan membantu anda nantinya ketika anda ingin mebangun jaringan computer baru lagi, jadi dengan adanya dokumentasi anda akan mengerjakan instalasi jaringan computer dengan lebih cepat dalam hal waktu.

Pencatatan Hasil Instalasi Operating System Jaringan

Pencatatan ini dilakukakan oleh user yang melakukan instalasi jaringan. Pada tahap ini Anda menuliskan semua kerusakan atau masalah yang Anda hadapi ketika melakukan instalasi Operating Sytem jaringan. Dan anda perlu sertakan juga bagaimana cara Anda mengatasi masalah tersebut. Laporan ini akan sangat membantu sekali untuk administrator jaringan yang nantinya bertugas untuk memastikan jaringan komputer yang telah anda buat berjalan dengan baik.

Penyebab Tidak Teridentifikasinya Perangkat Jaringan Seperti NIC Dicatat Penyebabnya.

Untuk mengetahui apakah kartu jaringan atau NIC yang telah kita pasang telah terdeteksi oleh Windows, ikuti langkah berikut:

1. Klik kanan pada My Computer.

2. Pilih Properties.

3. Pilih Tab Hardware.

4. Klik pada Device Manager.

5. Klik Network Adapters, di sana anda akan menemukan kartu NIC yang telah terinstal.

6. Klik nama NIC Anda yang terinstal, lalu klik properties

7. Pada kotak dialog Properties untuk perangkat jaringan Anda. Lihatlah bagian Device Status di tab General.

Jika Anda melihat pesan “This Device is Either not present, not working properly, or does not have all the drivers installed,” berarti NIC Anda rusak atau Drivernya belum terinstall.

Untuk reverensi bisa di download pada

http://ilmukomputer.com/2006/09/11/cepat-mahir-windows-2000-server/

Tugas Teori

Bacalah soal-soal berikut dengan seksama dan kerjakanlah dengan tepat!

1. Berikut ini merupakan jenis jaringan berdasarkan cakupan lingkupnya, kecuali....

a. Server

b. LAN(Local Area Network)

c. WAN(Wide Area Network)

d. MAN(Metroplotian Area Network)

2. Terdapat beberapa Topologi yang digunakan dalam jaringan komputer, kecuali:

a. Topologi Linier Bus

b. Topologi Star

c. Topologi Tree

d. Topologi Hub

3. Salah Satu karakterisitik tipe jaringan Client/Server, adalah

a. Setiap orang bisa terhubung ke jaringan

b. Tak ada pusat penyimpanan file

c. Perluasan tak terbatas

d. Perluasan Terbatas

4. File system yang dapat digunakan untuk Windows Server 2000, adalah:

a. FAT12

b. FAT16

c. FAT32

d. NTFS

5. Beberapa opsi yang dapat kita lakukan untuk melakukan instalasi Windows Server 2000,kecuali

a. CDROM Bootable

b. Setup Disk

c. Fdisk

d. Instalasi dari OS lain

6. Cara untuk mengupgrade Member Server menjadi Domain Controller, adalah:

a. DCPROMO

b. CDPROMO

c. PROCD

d. DCACTIVE

7. User Account yang terdapat di suatu komputer baik Domain Controller maupun klien dan hanya dapat digunakan untuk login ke komputer dimana account tersebut dibuat adalah:

a. Local Account

b. Local User Account

c. Domain User Account

d. Domain Account

8. Berdasarkan Scope atau ruang lingkup suatu group, terdapat 3 jenis group yang masing-masing memiliki scope tersendiri, kecuali

a. Domain Local Group

b. Global Group

c. Universal Group

d. Distribution group

9. Berdasarkan Fungsinya terdapat dua jenis group ,salah satunya yaitu:

a. Domain Local Group

b. Global Group

c. Security Group

d. Universal Group

10. Karakteristik Domain Local Group,adalah

a. Dapat beranggotakan User atau grup dari domain manapun

b. Group ini hanya dapat dilihat di domain dimana group tersebut dibuat

c. A dan B Benar

d. Salah Semua

11. Karakteristik Global Group, adalah

a. Hanya dapat beranggotakan user atau group yang terdapat didalam group tersebut dibuat

b. Group ini dapat dilihat dari domain manapun dalam jaringan

c. A dan B Benar

d. Salah Semua

12. Dalam melakukan partisi hal-hal penting apa yang harus Anda perhatikan,kecuali:

a. Berapa banyak sistem operasi yang akan diinstal di dalam hardisk

b. Kebutuhan ruang hardisk

c. Lokasi system partition dan boot partition Windows server 2000

d. Kebutuhan memori

13. Apa yng dimaksud dengan jaringan komputer

a. dua komputer atau lebih yang saling berhubungan satu sama lain, saling berkomunikasi secara elektronik

b. Kumpulan komputer dalam suatu ruangan

c. Kumpulan kabel dan komputer yang saling terhubung

d. Semuanya salah

14. Perangkat Hardware jaringan seperti di bawah ini, kecuali:

a. Hub/Switch

b. Komputer

c. NIC

d. Kabel telepon

15. Ketika memilih kartu jaringan atau NIC hal-hal apa yang harus diperhatikan

a. Tipe Network

b. Tipe Media

c. Tipe Sistem Bus

d. Semuanya benar

16. Kartu NIC dapat didesain Sebagai, kecuali:(KUK 1.1)

a. Ethernet Card

b. Token Ring Card

c. Fiber distributed data

d. Wan Card

17. Kabel jaringan yang biasa digunakan adalah : (KUK 1.1)

a. Kabel Listrik

b. Kabel Telepon

c. Kabel UTP

d. b dan c benar

18. Keuntungan dari jaringan Peer-to-peer adalah, kecuali: (KUK 1.2)

a. Biaya rendah

b. Perluasan tak terbatas

c. Mudah di setup dan dikelola

d. Setiap orang bisa terhubung ke jaringan

19. Sistem operasi yang didukung apabila menggunakan file system NTFS, adalah:

a. Windows NT

b. Windows 2000

c. Windows 9X

d. A dan B benar

20. File system mana di bawah ini yang mendukung Enkripsi dan local security

a. FAT32 c. NTFS

b. Fat16 d. Semua benar

21. Utility yang diperluakn untuk partisi hardisk adalah:

a. Fdisk

b. WinGate

c. Partition Magic

d. A dan C benar.

22. Apa yang dimaksud dengan domain

a. Kumpulan dari Tree

b. Kumpulan dari berbagai jaringan

c. Bagian terkecil dari jaringan, gabuangn domain disebut tree dan gabungan tree disebut forest.

d. Tidak ada jawaban yang benar

23. Cara untuk menampilkan menu konfigurasi user, group dan berbagai obyek active directories

a. Start>Program>Administrative Tools>Disk management

b. Start>program>Administrative Tools>Account Configuration

c. Start>program>Administrative Tools>Active Directory User and Computer

d. Start>program>Administrative Tools>Config User Account

24. Batasan-batasan apa saja yang dapat dilakukan pada suatu user account

a. Membatasi waktu Login

b. Login ke jaringan

c. A dan B benar

d. Tidak ada jawaban yang benar.

25. Apa yang menyebabkan tidak teridentifikasinya perangkat Hardware jaringan

a. Driver belum terinstal

b. Hardware rusak

c. A dan B benar

d. Salah

Tugas Unjuk Kerja

1) Lakukan instalasi Windows Server 2000 pada komputer yang telah disiapkan.

2) Anda sudah selesai melakukan instalasi. Lakukan Instalasi untuk mengupgrade Member server menjadi Domain Controller

3) Membuat Account di Domain Controller atas nama Anda sendiri shingga account tersebut merupakan Domain Account. Setelah itu buatlah agar account Anda hanya bisa Lgin dari jam 08.00 s/d 17.00.

Kunci Jawaban Tugas Teori

1. Berikut ini merupakan jenis jaringan berdasarkan cakupan lingkupnya, kecuali:

a. Server

2. Terdapat beberapa Topologi yang digunakan dalam jaringan komputer, kecuali:

d. Topologi Hub

3. Salah Satu karakterisitik tipe jaringan Client/Server, adalah:

c.Perluasan tak terbatas

4. File system yang dapat digunakan untuk Windows Server 2000, adalah:

d. NTFS

5. Beberapa opsi yang dapat kita lakukan untuk melakukan instalasi Windows Server 2000,kecuali:

c. Fdisk

6. Cara untuk mengupgrade Member Server menjadi Domain Controller, adalah:

a. DCPROMO

7. User Account yang terdapat di suatu komputer baik Domain Controller maupun klien dan hanya dapat digunakan untuk login ke komputer dimana account tersebut dibuat adalah:

b. Local User Account

8. Berdasarkan Scope atau ruang lingkup suatu group, terdapat 3 jenis group yang masing-masing memiliki scope tersendiri, kecuali:

d. Distribution group

9. Berdasarkan Fungsinya terdapat dua jenis group ,salah satunya yaitu:

c. Security Group

10. Karakteristik Domain Local Group,adalah :

e. A dan B Benar

11. Karakteristik Global Group, adalah :

c. A dan B Benar

12. Dalam melakukan partisi hal-hal penting apa yang harus Anda perhatikan,kecuali:

e. Kebutuhan memori

13. Apa yng dimaksud dengan jaringan komputer:

e. dua komputer atau lebih yang saling berhubungan satu sama lain, saling berkomunikasi secara elektronik

14. Perangkat Hardware jaringan seperti di bawah ini, kecuali:

d. Kabel telepon

15. Ketika memilih kartu jaringan atau NIC hal-hal apa yang harus diperhatikan:

d. Semuanya benar

16. Kartu NIC dapat didesain Sebagai, kecuali:

e. Wan Card

17. Kabel jaringan yang biasa digunakan adalah :

c. Kabel UTP

18. Keuntungan dari jaringan Peer-to-peer adalah, kecuali:

f. Perluasan tak terbatas

19. Sistem operasi yang didukung apabila menggunakan file system NTFS, adalah:

d. A dan B benar

20. File system mana di bawah ini yang mendukung Enkripsi dan local security :

c. NTFS

21. Utility yang diperluakn untuk partisi hardisk adalah:

e. A dan C benar.

22. Apa yang dimaksud dengan domain:

c. Bagian terkecil dari jaringan, gabuangn domain disebut tree dan gabungan tree disebut forest.

23. Cara untuk menampilkan menu konfigurasi user, group dan berbagai obyek active directories :

e. Start>program>Administrative Tools>Active Directory User and Computer

24. Batasan-batasan apa saja yang dapat dilakukan pada suatu user account:

c. A dan B benar

25. Apa yang menyebabkan tidak teridentifikasinya perangkat Hardware jaringan :

c. A dan B benar

Penyelesaian untuk soal praktek

  1. Untuk menginstall Windows Server 2000, langkah-langkahnya adalah:

1) Lakukan setting pada BIOS komputer anda untuk booting dari CDROM

2) Masukkan bootable CDROM Windows 2000 Server, dan restart komputer anda.

3) Tampil dialog text based, lanjutkan instalasi dengan menekan Enter.

4) Setelah tampil dialog License Agreement, tekan F8 untuk menerima agreement.

5) Selanjutnya anda diminta menentukan lokasi instalasi. Pada bagian ini anda juga dapat menghapus dan membuat partisi baru di harddisk.

6) Tentukan jenis file sistem yang akan digunakan.

7) Setelah selesai, proses intalasi dilanjutkan dengan mengecek dan mencopy temporary file ke harddisk.

8) Keluarkan CDROM dan restart komputer.

9) Proses intalasi dilanjutkan dengan mendeteksi hardware di komputer.

10) Selanjutnya tentukan regional setting (keyboard layput, sistem tanggal, jam, dll) sesuai dengan kondisi lokasi anda.

11) Isikan nama pemilik komputer dan organisasinya.

12) Pilih jenis dan banyaknya lisensi yang akan digunakan. Lisensi per server berarti dihitung berdasarkan jumlah klien yang melakukan koneksi ke server. Sedangkan lisensi per seat mengharuskan tiap klien untuk memiliki license, yang dapat digunakan untuk mengakses server manapun. Untuk latihan, pilihlah per Server dan isikan jumlah koneksi = 5 klien.

13) Langkah berikutnya adalah mengisikan nama komputer. Nama tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi komputer di dalam jaringan. Misalkan anda menginstal server pertama dalam jaringan, isikan SERVERPUSAT sebagai nama server.

14) Isikan password untuk account Administrator. Pastikan anda mengisikan password yang cukup baik, karena account tersebut merupakan administrator dengan hak tertinggi dalam jaringan.

15) Tampil dialog pilihan service yang akan diinstall. Anda dapat memilih jenis service yang akan disediakan server tersebut, misalnya IIS (web server), DNS Server, maupun DHCP server. Dalam latihan ini, biarkan pilihan tersebut dalam kondisi default dan lanjutnkan instalasi. Anda akan melakukan instalasi setiap service pada bab-bab selanjutnya sesuai dengan kebutuhan.

16) Selanjutnya tampil pilihan dialog untuk Network Setting. Pilih Custom untuk menampilkan dialog konfigurasi jaringan.

17) Sorot Internet Protocol, dan klik Properties untuk mengisikan konfigurasi IP Address sebagai berikut :

IP Address : 192.168.0.1

Subnet Mask : 255.255.255.0

Kosongkan kotak lain, dan tutup dialog. Pengisian IP address tersebut menggunakan klas C yang biasa dipakai di lingkungan LAN. Anda dapat menyesuaikannya dengan kondisi jaringan bila diperlukan.

18) Tampil dialog Workgroup dan Domain, yang menanyakan kedudukan server tersebut di dalam jaringan. Karena dalam praktek ini anda menginstal server pertama dalam jaringan dan domain baru, maka pilihlah option pertama dan kosongkan kotak Workgroup or computer domain.

19) Klik Next untuk melanjutkan instalasi. Proses instalasi akan dilanjutkan dengan melakukan setting jaringan dan hardware. Proses tersebut bervariasi kecepatannya, tergantung spesifikasi komputer anda. Anda mungkin diminta memasukkan CDROM Windows 2000 atau disket driver sesuai keperluan. 20) Setelah konfigurasi selesai, booting ulang komputer anda dan selanjutnya tampil dialog login ke Windows 2000 Server. Tekan Ctrl+Alt+Del dan masukkan password untuk user Administrator.

20) Tampil desktop Windows 2000 Server, dan anda siap melakukan berbagai konfigurasi server.

2. Untuk instalasi Domain Controller langkah-langkahnya adalah:

1) Klik Start > Run dan ketikkan DCPROMO Perintah tersebut akan menginstal Active Directory sehingga server dinaikkan statusnya dari Member Server ke Domain Controller. Anda akan menginstal DC pertama dalam Domain.

2) Tampil Dialog type Domain Controller, pilih Domain Controller For A New Domain. Apabila anda menginstal DC tambahan dalam sebuah Domain, aktifkan option ke-2.

3) Berikutnya tampil pilihan untuk menentukan jenis domain yang dibuat. Aktifkan Create A New Domain Tree untuk membuat Domain pertama dalam jaringan.

4) Pilih Create A New Forest Of Domain Trees pada dialog Join Forest. Domain yang dibuat adalah level tertinggi dalam Forest baru.

5) Isikan nama Domain untuk organisasi anda, Gunakan Full Qualified Domain Name sesuai peraturan Internic. Anda dapat menggunakan Domain yang sudah terdaftar resmi, atau domain fiktif dengan nama tertentu yang dikehendaki. Apabila anda akan mempublish jaringan ke internet, sebaiknya digunakan nama Domain yang telah terdaftar.

6) Langkah selanjutnya adalah menentukan NETBIOS Name untuk Domain tersebut. Hal ini digunakan untuk mendukung OS sebelum Windows 2000 seperti Win98 dan Win NT yang menggunakan NETBIOS untuk meresolve nama host di jaringan.

7) Tentukan lokasi penyimpanan data Active Directory, yaitu data log, system volume, dan Active Directory Database.

8) Proses instalasi dilanjutkan dengan mengecek keberadaan DNS Server di dalam jaringan. Apabila tidak terdapat DNS Server maka Windows 2000 akan meminta konfirmasi untuk menginstal DNS Server di DC tersebut.

9) Tunggu sampai proses instalasi selesai, instalasi dilanjutkan dengan booting ulang.

10) Lakukan login ke DC sebagai Administrator, setelah Active Directory terpasang akan terlihat beberapa menu tambahan di bagian Administrative Tools, antara lain Active Directory Users and Computers yang merupakan menu utama untuk konfigurasi user, group dan security jaringan.

3. Untuk membaut User Account, langkah-langkahnya adalah:

1. Lakukan login ke DC anda sebagai Administrator dengan menggunakan user name dan password yang telah anda buat

2. Buka Menu Start > Program > Administrative Tools > Active Directory User and Computer untuk menampilkan menu konfigurasi user, group dan berbagai obyek AD

3. Untuk membuat user baru, klik kanan di area kosong yang terdapat di jendela sebelah kanan. Pilih New > User. Alternatif lain adalah dengan mengklik kanan folder atau OU tertentu yang terdapat di bawah domain.

4. Setelah tampil dialog New Object-User, isikan data untuk user yang akan dibuat. Data First name, Last name, dan Intials merupakan data yang akan ditampilkan dijendela AD Users and Computers. Sedangkan data yang digunakan untuk login ke jaringan adalah User logon name.

5. Isikan password untuk user tersebut, dan ulangi pengisian di bagian Confirm password. Apabila anda menghendaki pengguna menetapkan passwordnya sendiri, aktifkan User must change password at next logon. Dengan demikian seorang pengguna dapat mengganti password yang anda berikan, sehingga lebih menjamin privacy pengguna tersebut.

6. Setelah pengisian selesai, klik Next dan akan tampil kotak konfirmasi berisi data user yang telah dibuat.

7. Setelah proses pembuatan user selesai, tampak user bernama ‘Anda’ terdapat di jendela kanan MMC anda.

8. Anda dapat membatasi waktu login user di jaringan dengan menekan tombol Logon Hours yang terdapat di tab Account. Misalnya ada user yang hanya boleh mengakses jaringan dari jam 08.00 s/d 17.00, maka anda dapat menerapkan pembatasan waktu terhadap user tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Website:

  • Neibauer, Alan (2000). Small Business Solution for Networking, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
  • http://ilmukomputer.com/2006/09/11/cepat-mahir-windows-2000-server/